Penerjemah: Kim_desu

Ada dua jenis upgrade yang tersedia, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.

Upgrade pertama memiliki biaya yang lebih rendah dan hasilnya dapat dilihat lebih cepat. Efek menguntungkan dari peningkatan itu langsung terlihat.

Upgrade kedua membutuhkan biaya yang lebih tinggi dan akan menambahkan sistem elektronik yang meningkatkan kecepatan menyerang.

“Yang mana yang harus aku pilih?”

Saat Su Mo melihat tombak panjang di depannya, dia agak ragu-ragu.

Dalam benaknya, dia sebenarnya lebih condong pada pilihan kedua. Lagi pula, memiliki perangkat elektronik di era di mana semua orang masih menggunakan senjata batu tentunya merupakan peningkatan kualitas.

Namun…

"Aku memilih yang pertama!"

Su Mo ingat deskripsi bunglon di buku pegangan ilustrasi.

Setelah bunglon bermutasi, kamuflasenya meningkat tetapi mengorbankan mobilitasnya.

Dibandingkan dengan 40 poin yang lumayan besar sebagai imbalan untuk meningkatkan kecepatan menyerang, jelas bahwa pilihan pertama memiliki nilai yang lebih baik.

Belum lagi bahwa sistem elektronik mungkin perlu diisi…

Markasnya bahkan tidak memiliki sesuatu yang mendasar seperti sistem ventilasi; dia harus mendapatkan listrik dari listrik statis jika dia ingin mengisi senjatanya.

Sementara Su Mo merenungkan pemikiran itu, tombak panjang di depannya secara bertahap berubah warna di bawah transformasi sistem.

Sekarang warna kayu menjadi kuning kemerahan. Jelas, transformasi tidak akan mengubah tombak kayu menjadi logam atau batu.

[Japanese Oak Spear]: Tombak kayu baru dengan tekstur halus secara keseluruhan. Memiliki pola yang menyerupai angsa terbang. Bahannya sekeras besi dan menawarkan daya mematikan yang mengesankan.

“aku tidak percaya itu Japanese Oak!”

Ketika Su Mo melihat propertinya, dia terkejut sekaligus gembira.

Bagaimanapun juga, Japanese Oak adalah salah satu jenis kayu yang paling berharga dan senjata dingin yang terbuat dari bahan yang sangat bagus dan sangat langka.

Dibandingkan dengan logam, ketangguhan jenis kayu ini membuatnya sangat berharga bagi seseorang yang tidak memiliki pengalaman tempur.

Su Mo bisa mendapatkan peningkatan kualitas yang hebat ke kayu hanya dengan 5 poin survival. Sekali lagi, transformasi terbaru memberi Su Mo persepsi yang lebih baik tentang kekuatan sistem.

"Sekarang aku hanya perlu satu set armor untuk memastikan aku tidak terluka di hutan belantara!"

Setelah Su Mo membuka panel perdagangan, dia mulai menelusuri opsi.

Karena kalender kiamat sudah menunjukkan Bulan 1, Hari 2, banyak orang terpaksa menjelajah ke hutan belantara untuk bertahan hidup dan menjelajah.

Meskipun tidak banyak orang yang menemukan peti harta karun, awalnya ada miliaran, jadi panel perdagangan juga menunjukkan beberapa armor. 

“aku tidak harus membeli yang terbaik. Karena aku memiliki sistem, mungkin aku bisa membeli beberapa dan mencoba menaikkan levelnya.”

Saat mengamati, Su Mo berpikir dalam hati secara diam-diam.

Karena dia masih memiliki 100ml air di cadangannya, dia mungkin bisa menghemat sekitar 200ml pada saat dia meluncurkan serangannya di siang hari.

Dengan daya beli air yang luar biasa, dia mungkin bisa membeli satu set lengkap ceramic plate armor yang agak primitif atau besar di pasar.

ceramic plate armor tidak akan terlalu efektif dalam menghadapi makhluk besar, tetapi ketika berhadapan dengan makhluk kecil, itu harus berfungsi dengan baik karena bahannya.

Setelah mengambil keputusan, dia menunggu sampai tengah hari ketika matahari merasa paling jahat dan terik.

Su Mo pertama-tama menarik 200ml untuk membeli ceramic plate armor dan kemudian 50ml lagi untuk membeli 300g roti.

Setelah dia memakan sisa pir, roti, dan 50ml air, Su Mo sekarang sepenuhnya diremajakan ke kondisi awalnya yang paling sehat.

Dibandingkan dengan bunglon yang telah lama berjongkok di tanah kering, Su Mo sudah memikirkan serangannya dengan saksama. Ide umumnya adalah bahwa dia akan meluncurkan serangannya ketika musuhnya lelah.

"Tunggu saja. Hanya sedikit lebih lama, sekarang. Tunggu sebentar lagi.”

Setelah dia mengeluarkan buku pegangan ilustrasi monster dan menggunakan fungsi pemindaian sekali lagi untuk memastikan bunglon itu masih ada di sana, Su Mo menekan impulsifnya dan mengambil armornya.

Beberapa potong ubin kuning tanah dijalin bersama oleh benang katun yang tidak ditentukan sesuai dengan bentuk tubuh dan bagian utama kaki untuk melindunginya.

[Worn Out Ceramic Plate Armor]

Opsi peningkatan pertama: Tingkatkan pertahanan, tingkatkan bahan pelat keramik, tingkatkan kekuatan secara keseluruhan, poin survival yang diperlukan (5)

Opsi peningkatan kedua: Tingkatkan material secara keseluruhan, perubahan elastisitas, keluaran berbeda berdasarkan bahan input, poin survival yang diperlukan untuk peningkatan segera (60)

Komentar: Armor ini tidak boleh dipakai selama pertempuran. Menempatkannya di museum mungkin merupakan pilihan terbaik.

Seperti biasa, Su Mo sekali lagi memilih opsi peningkatan pertama.

Ada kilatan cahaya.

Armor yang sudah aus sebelumnya tiba-tiba menjadi mengkilat di mana-mana dan mengeluarkan bau aneh.

[Hunter’s Ceramic Plate Armor]: Terbuat dari bahan halus, tersusun rapi dan bersih, pertahanan yang mengesankan. Memiliki aroma masking yang unik yang dapat menutupi bau badan pemburu.

Setelah mengenakan Hunter’s Ceramic Plate Armor di tubuhnya dengan susah payah, Su Mo merasa jauh lebih baik.

Pentingnya senjata dan pertahanan tidak dapat dilebih-lebihkan di dunia kiamat.

"Mari kita lihat ke mana kau lari sekarang, binatang buas!"

Dia membuka pintu dasar dan mencengkeram tombak dengan kedua tangan, seperti pistol di film-film. Su Mo mengambil langkah kuat dan langsung menuju tempat bunglon itu berada.

Deforestasi kemarin telah membuat semak-semak berantakan.

Daun-daun kering berserakan di mana-mana di tanah, menghalangi pandangannya dan membuatnya sulit untuk menentukan dengan tepat lokasi bunglon itu.

Meski begitu, itu tidak masalah.

Setelah diam-diam mengambil Buku Pegangan Ilustrasi Monster di benaknya untuk memindai area itu sekali lagi, sebuah garis prompt muncul.

[Bunglon kamuflase mutan terdeteksi 19 meter dari pemain. Faktor bahaya 65. Harap berhati-hati.]

[Hitungan hari ini 0/3]

Di bidang penglihatannya, Su Mo akhirnya melihat bunglon dengan baik untuk pertama kalinya.

Alih-alih berbaring di tanah, bunglon yang licik saat ini berbaring di atas pohon pertama yang belum ditebang.

Jika Su Mo tidak memperhatikan bunglon hari ini, itu akan meluncurkan serangan diam-diam padanya saat dia memotong pohon, dan mendaratkan pukulan kritis.

Sekarang Su Mo telah melihat musuhnya, dia dengan hati-hati berjalan mendekat dan pura-pura tidak melihatnya.

"Aku tidak tahu apa binatang ini secara sadar cerdas, jadi aku tidak pernah bisa terlalu berhati-hati."

Saat Su Mo berjalan perlahan, dia tiba-tiba meledak dengan kecepatan maksimum saat dia bergegas menuju bunglon ketika dia berada sekitar dua meter darinya.

Japanese Oak Spear yang tergantung di tangannya langsung menunjuk lurus ke depan.

Bunglon yang tergeletak di pohon juga sepertinya menyadari bahwa penyamarannya telah terbongkar dan buru-buru mencoba menyesuaikan posisinya.

Sayangnya, kecepatan reaksinya yang lambat tidak memungkinkannya untuk menghindar.

Charge, stab, turn!

Serangkaian gerakan dieksekusi dengan lancar!

Meskipun itu adalah serangan pertama Su Mo dan tidak terlalu akurat — pukulan itu tidak mengenai kepalanya — ujung Japanese Oak Spear masih tepat menusuk tepat di tengah tubuh bunglon.

Mencabut!

Aliran darah hijau neon terang terbang ke udara dan memercikkan kulit pohon di bawah, memancarkan bau terbakar!

Ketika Su Mo menyadari bahwa itu beracun, dia mengeluarkan Japanese Oak Spearnya dan mundur dengan tegas.

Bunglon, yang memiliki lubang seukuran mangkuk terbuka di tubuhnya setelah ditikam, mulai mengamuk karena rasa sakit yang luar biasa.

Aliran darah yang konstan membuatnya benar-benar kehilangan akal dan mulai menyerang daerah sekitarnya dengan marah.

Racun hijau terus dimuntahkan dari mulut bunglon. Adegan dalam radius tiga meter sangat mengerikan.

"Hiss... Racun yang mematikan."

Sementara Su Mo menunggu, dia melihat ke bawah dan kulit kepalanya mati rasa.

Pada saat itu, pori-pori dengan berbagai ukuran menutupi seluruh ujung Japanese Oak Spear, membuatnya tampak seperti es batu yang bersentuhan dengan api karena meleleh dengan cepat.

Setelah diam-diam menyingkirkan Japanese Oak Spear, Su Mo, yang berbaring tengkurap di lantai, sekali lagi menyiapkan panel game untuk membuat tombak kayu dan menggunakan 5 poin survival untuk menaikkan levelnya seperti yang dia lakukan sebelumnya.

Ketika upgrade selesai, bunglon, yang berada di seberangnya, juga tampaknya telah kehilangan semua energinya.

Itu tidak bergerak di tanah dan tampak seperti sudah mati.

Su Mo, yang berbaring di tanah mengawasinya dari jauh, mengangkat alisnya dan terus menunggu dengan sabar.

Dari informasi yang dia pelajari dari saluran obrolan kemarin, seharusnya ada peti harta karun dari monster yang terbunuh.

Jika dia tidak mengetahui tentang informasi itu, dia akan bergegas ke sana dan dengan bodohnya mencoba memberikan pukulan terakhir.

Sekarang setelah dia tahu lebih baik, taktik bunglon untuk berpura-pura mati ternyata tidak berguna.

Benar saja, setelah kurang dari satu menit.

Bunglon mengamuk tak terkendali di tanah. Itu mulai berkedut dan setelah tiga atau lima detik penyemprotan terus menerus, itu jatuh ke tanah dengan plop.

Ketika Su Mo melihat bahwa itu adalah waktu yang tepat, dia melemparkan Japanese Oak Spear yang berkarat dan rusak parah dari tangannya, mendaratkannya tepat di sebelah bunglon.

Dengan cadangan kekuatan terakhirnya, bunglon itu mengeluarkan racunnya yang terakhir.

Namun, ketika dia melihat ke atas dan melihat itu hanya tombak kayu, dia segera mengeluarkan teriakan kemarahan, merosot dengan keras ke tanah.

Setelah itu, bunglon tidak lagi memiliki kesempatan untuk tetap hidup.

Saat itu, racun hijau di tanah dengan cepat menghilang dengan mayat bunglon meledakkan cahaya yang menyilaukan. Ketika kilatan cahaya mereda, ada peti harta karun perak di tempat itu!

“Ini peti harta karun perak! Aku telah mendapatkan jackpot kali ini!”

Ketika dia melihat peti harta karun di depannya, Su Mo sangat gembira sehingga dia tidak sabar untuk bergegas dan membukanya untuk melihat apa yang ada di dalamnya.