Dalam pelajaran kali ini kita akan melakukan duet sumber yaitu 'How to study korea' dan 'Korean grammar for international' dan tentu saja di moderator oleh saya..
Hihihihihi... Saya.
Oke tidak perlu berlama-lama kita langsung ke pembahasan.
Penghormatan pada subjek kalimat/pembicaraan bisa dicapai dengan melampirkan akhiran kehormatan (으)시 'ke batang Verb dan dengan demikian itu dapat menghormati subjek kalimat.
Penting untuk dicatat di sini bahwa hubungan antara subjek kalimat, pembicara dan pendengar berhubungan langsung dengan kehormatan.
Demikian juga, dalam menentukan perlu atau tidaknya penggunaan akhiran kehormatan misalnya faktor-faktor seperti usia, tingkat keintiman hubungan, posisi sosial dan hubungan pribadi tertentu antara pembicara dan target kehormatan harus dipertimbangkan.
Yang menjadi pertimbangan adalah Perhatikan juga bahwa subjek kalimat dapat berupa pendengar atau orang ketiga.
Setelah memahami penjelasan itu, kita langsung lanjut ke cara menggabungkan Verb dengan akhiran kehormatan.
Jika Verb berakhiran Vokal maka akan di tambahkan 시, dan jika Verb berakhiran konsonan maka akan ditambahkan (으) 시 lalu tambahkan akhiran penutup (Informal low, high, formal high, dll).
jadi dalam bentuk rumus akan menjadi seperti ini
Verb(v) + 시 + akhiran penutup
verb(k) + 으시 + akhiran penutup
contoh dalam bentuk akhiran penutup formal high :
가다 => 가+시+ㅂ니다 => 가십니다.
보다 => 보+시+ㅂ니다 => 보십니다.
읽다 => 읽+으시+ㅂ니다 => 읽으십니다.
좋다 => 좋+으시+ㅂ니다 => 좋으십니다.
이다 => 이+시+ㅂ니다 => 이십니다.
있다 => 있+으시+ㅂ니다 => 있으십니다.
예쁘다 => 예쁘+시+ㅂ니다 => 예쁘십니다.
Oke... Dalam pelajaran sebelumnya kita telah mempelajari Irregulars , oleh karena itu aku akan menjelaskan Dengan singkat akhiran kehormatan (으)시 yang mempengaruhi irregulars
• Irregulars ㅅ, irregular ㅂ, dan irregular ㄷ semuanya mengikuti aturan yang sama yang diperkenalkan dalam Pelajaran sebelumnya. Penambahan vokal menyebabkan perubahan (atau penghapusan) huruf terakhir dari batang kosakata.
• Irregulars 으 dan 르 tidak terpengaruh oleh penambahan ini. Huruf terakhir di kedua jenis batang kosakata adalah vokal, jadi ditambahkan "시" alih-alih "으시."
• Menambahkan ~(으)시 menyebabkan perubahan pada kata dasar yang berakhiran ㄹ. ㄹ dihilangkan, dan ~시 ditambahkan ke bagian batang kosakata yang tersisa.
• Menambahkan ~(으)시 menyebabkan perubahan kata irregular ㅎ (Yang kedepannya nanti akan kita pelajari). ㅎdihilangkan, dan ~시 ditambahkan ke bagian batang kosakata yang tersisa. Untuk penambahan ini, irregular ㅎ dan irregular ㄹ mengikuti aturan yang sama. Kapan pun Anda memiliki opsi untuk menambahkan ~(으) {dalam kasus ini (으)시} sebagai bagian dari penambahan tata bahasa, ㅎ dihapus dari batang dan menambahkan tata bahasa tanpa “으” akan ditambahkan ke sisa batang kosakata. contoh: 그렇다 + ~(으)시 = 그러시
Namun Penggunaan akhiran kehormatan (으)시 .- 'dikenakan sejumlah kendala yang agak rumit; untuk menggunakan akhiran kehormatan tersebut berikut aku berikan beberapa peraturan dalam melakukan suatu kehormatan.
1) Dalam kasus di mana pendengar berstatus lebih tinggi dari subjek kalimat, bahkan jika subjek dalam kalimat tersebut berstatus lebih tinggi dari pembicara, akhiran kehormatan. (으)시 'tidak digunakan'. Dengan kata lain, dalam kasus-kasus di mana situasi berikut berkaitan dengan : pendengar → subjek kalimat- → pembicara
Note:
"→" berarti 'berstatus lebih tinggi daripada' .
contoh :
할아버지, 아버지가 지금 왔습니다.
Kakek, sekarang ayah sudah datang.
어머니, 형이 돌아 왔어요.
Bu, Kakak Sudah pulang.
선생님,이 사람은 제 형입니다.
(Pak/bu) guru, orang ini adalah Kakak saya.
Tolong ingatlah Meskipun dalam peraturan ini anda tidak perlu menggunakan (으)시, aku sarankan jangan sesekali menggunakan bentuk Informal Low, karena itu akan membuat pendengar menganggap anda itu tidak sopan/ kurang tata krama.
2) Dalam genre seperti laporan berita, atau situasi seperti buku teks di mana seseorang secara formal menyampaikan pengetahuan yang ditujukan oleh semua kalangan (Yang pernah kita singgung di pelajaran bentuk biasa/diary), kita tidak perlu menggunakan akhiran kehormatan (으)시 'bahkan jika subjek kalimat berstatus tinggi'.
Contoh:
대통령이 미국을 방문한다.
Presiden mengunjungi Amerika serikat.
김유신 장군은 삼국을 통일했습니다.
Jenderal Kim Yu-shin menyatukan Tiga Kerajaan.
졸업식에서 총장이 격려사를 했어요.
Rektor memberikan pidato semangat di upacara kelulusan
dalam contoh 3 kalimat itu ada bentuk diary, formal high, dan informal high.
Perlu diingat, jangan menggunakan bentuk informal low karena dalam peraturan ini pendengar/pembaca ada dalam semua kalangan seperti anak kecil, remaja, dewasa, bahkan lansia.
3) Ketika mengacu pada bagian tubuh atau kepemilikan pribadi dari target kehormatan, seseorang dapat menambahkan akhiran kehormatan (으)시 'untuk mencapai efek kehormatan tidak langsung'.
Contoh
선생님께서는 감기가 드셨습니다.
(Pak/bu) Guru sedang demam.
박사장님께서는 돈이 많으십니다.
Bos Park memiliki banyak uang.
차가 없으셔서 불편 하시겠어요.
Pasti tidak nyaman bagi Anda tanpa mobil.
4) Dalam kasus di mana target kehormatan(Subjek kalimat) memiliki hubungan dengan pendengar, dan target kehormatan juga lebih tinggi statusnya daripada pendengar, seseorang dapat menggunakan akhiran kehormatan (으)시.- 'bahkan jika pembicara lebih tinggi statusnya daripada subjek kalimat'. Dengan kata lain, dalam kasus di mana situasi berikut berhubungan dengan : pembicara→ subjek kalimat → pendengar.
Atau dalam kasus
Subjek kalimat→ pembicara→ pendengar.
Dan dalam kasus
Subjek kalimat→ pendengar→ pembicara
di mana "→" berarti 'berstatus lebih tinggi daripada '.
contoh pembicara→ subjek kalimat → pendengar :
영수야, 너의 아버지 회사에 나가셨니?
Hei Yongsu, apakah ayahmu pergi bekerja di kantor?
아가야, 어머님께 빨리 오시라고 해라.
Hei bocah, beritahu ibumu untuk cepat datang kesini.
삼촌께 시간 맞취 약을 드시라고 해라.
Bilang pada pamanmu untuk minum obatnya pada interval waktu yang tepat.
Berbeda dengan peraturan 1, yang tidak menyarankan kita untuk menggunakan Informal low, peraturan ini kita tidak apa-apa untuk menggunakan informal low.
Anda masih bingung?
Oke aku akan menjelaskan nya secara lebih detail
dalam kasus
Subjek kalimat→ pembicara→ pendengar
Dan dalam kasus
Subjek kalimat→ pendengar→ pembicara
Jika aku berbicara dengan teman ku dan orang yang aku bicarakan adalah ibu dari teman itu – ibu layak untuk dihormati, kan. Oleh karena itu, aku tidak seharusnya mengatakan ini:
어머님은 너에게 돈을 줬어?= Apakah ibumu memberimu uang?
Ingat, ibu (yang pantas dihormati) adalah subjek dalam kalimat itu. Oleh karena itu, ~(으)시 harus ditambahkan ke kata kerja. Ini akan lebih tepat:
어머님은 너에게 돈을 주셨어? = Apakah ibumu memberimu uang?
Anda harus selalu menjaga informasi yang Anda pelajari di Pelajaran sebelumnya dalam pikiran anda- karena tergantung pada siapa Anda berbicara, formulir dapat berubah berdasarkan pada apa yang Anda pelajari dalam pelajaran itu. Jika aku mengatakan kalimat di mana aku berbicara dengan seseorang yang pantas dihormati (bosku, misalnya), aku harus mengatakan:
어머님은 미용실에 가셨습니까? = = Apakah ibu anda pergi ke salon kecantikan?
Situasi: Dalam kalimat ini Anda berbicara dengan seseorang dengan rasa hormat tinggi(pendengar), dan membicarakan tentang seseorang dengan rasa hormat tinggi(subjek kalimat)
어머님은 미용실에 가셨어? = Apakah ibumu pergi ke salon kecantikan?
Situasi: Dalam kalimat ini Anda berbicara dengan seseorang dengan rasa hormat rendah(pendengar), dan membicarakan tentang seseorang yang sangat dihormati(subjek kalimat).
친구는 미용실에 갔어? = Apakah temanmu pergi ke salon kecantikan?
Situasi: Dalam kalimat ini Anda berbicara dengan seseorang dengan rasa hormat rendah(pendengar), membicarakan tentang seseorang dengan rasa hormat rendah(subjek kalimat)
친구는 미용실에 갔습니까? = Apakah teman anda pergi ke salon kecantikan?
Situasi: Dalam kalimat ini Anda berbicara dengan seseorang dengan rasa hormat tinggi(pendengar), dan membicarakan tentang seseorang dengan rasa hormat rendah(subjek kalimat)
Note:
Verb = Kata kerja dan kata sifat
Action Verb = Kata kerja
adjective = Kata sifat
Konjungsi = Konjugasi = kata penghubung (dan. Tetapi, jika, dll), akhir kalimat (informal low, high formal high, dll)
Ini adalah istilah yang akan sering muncul/ di gunakan dalam pelajaran kedepannya
0 comments:
Post a Comment